Studi Kualitas Udara Di Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2016 - 2017

Nadila Puspita  Ningsi; Gita Suci  Puanana; Egi Yundar  Fajriah; Fikriyanti Fikriyanti; Ferawati Ferawati; Ferli  Faemu; Intan Ekasaputri  Ischak

Nadila Puspita Ningsi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Gita Suci Puanana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Egi Yundar Fajriah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Fikriyanti Fikriyanti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Ferawati Ferawati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Ferli Faemu Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Intan Ekasaputri Ischak Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara

Keywords: Kualitas Udara, Polutan NO2 dan SO2, Kab. Kolaka Utara

Abstract

Kualitas udara merupakan paremater untuk mengukur keadaan pada udara yang layak pada sebuah wilayah. Penurunan kualitas udara diakibatkan oleh polutan seperti beberapa jenis gas, asap kendaraan, asap industri dan limbah udara dari rumah tangga. Penelitian ini bertujuan sebagai studi lanjutan terhadap kualitas udara di Kabupaten Kolaka Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara, dan data primer yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kolaka Utara yang dilakukan di 4 titik lokasi sampling yaitu transportasi, industri, pemukiman, dan perkantoran. Hasil studi kualitas udara di Kabupaten Kolaka Utara menunjukkan bahwa nilai rata-rata konsentrasi NO₂ yang diperoleh dari 4 titik lokasi sampling pada tahun 2016 berturt-turut pada pengukuran tahap I dan II adalah sebesar 10.75 μg/Nm³ dan 8.24 μg/Nm³, serta mengalami penurunan menjadi 7,64 μg/Nm³ pada tahun 2017. Nilai tersebut secara keseluruhan masih berada dibawah baku mutu lingkungan yaitu 400 μg/Nm³ untuk pengukuran NO₂ yang dilakukan selama satu jam. Sedangkan nilai rata-rata konsentrasi SO₂ pada tahun 2016 berturt-turut pada pengukuran tahap I dan II adalah sebesar 19.25 μg/Nm³ dan 3.18 μg/Nm³, serta mengalami peningkatan menjadi 10,34 μg/Nm³ pada tahun 2017. Nilai tersebut masih berada dibawah baku mutu lingkungan yaitu 900 μg/Nm³ untuk pengukuran SO₂ yang dilakukan selama satu jam.

References

Alchamdani, Dupai, L., & Yasnani. (2018). Analisis Risiko Kesehatan Akibat Pajanan Nitrogen Dioksida (NO2) dan Sulfur Dioksida (SO2) pada operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Kota Kendari Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 4(1), 2–3.

Cahyono, W. E. (2011). Kajian tingkat pencemaran sulfur dioksida dari industri di beberapa daerah di indonesia. Berita Dirgantara, 12(4), 132–137.

Damanik, L. H. (2015). Model Pengendalian Kesehatan Tenaga Kerja pada Kegiatan Pengecoran Logam Tradisional Studi Kasus di Kawasan Industri Batur Klaten-Jawa Tengah. Jurnal Teknosains, 4(2), 156.

Handayani, D., Yunus, F., Wiyono, W. . (2003). Pengaruh Inhalasi NO2 terhadap Kesehatan Paru. Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2016). Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 2016.

Kumaat, M. (2012). Transportasi dan Polusi pada Kawasan Pendidikan transportasi dan Polusi pada Kawasan Pendidikan. Tekno-Sipil, 10(57).

Kusuma, I. G. (2002). Alat Penurun Emisi Gas Buang pada Motor, Mobil, Motor Tempel dan Mesin Pembakaran Tak Bergerak. Makara, Teknologi , 6 (3), 95-101.

Lindawaty, L. (2010). Partikulat (PM10) Udara Rumah Tinggal yang mempengaruhi Kejadian ISPA pada Balita di Kecamatan Mampang. Skripsi . Jakarta : Universitas Indonesia.

Moerdjoko. (2004). Kaitan Sistem Ventilasi Bangunan dengan Keberadaan Mikroorganisme Udara. Jurnal Teknik Arsitektur , 32 (1), 89-93.

Prayudha, J., Pranata, A., & Hafiz, A. Al. (2018). Implementasi Metode Fuzzy Logic untuk Sistem Pengukuran Kualitas Udara di Kota Medan Berbasis Internet Of Things ( IOT ). Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi, IV(2), 141–148.

Rahim, F., & Camin, Y. R. (2018). Kondisi Kualitas Udara (SO2, NO2, Pm10 Dan Pm2,5) di dalam Rumah di Sekitar Cilegon dan Gangguan Pernapasan yang diakibatkannya Indoor Air Quality (SO2, NO2, Pm10 Dan Pm2,5) In Houses and Respiratory Disorders Involved. Journal of Biology Website, 11(2), 83.

Susanto, J. P., & Prayudi, T. (2000). Penerapan Metode Passive Sampler untuk Analisa NO2 Udara Ambien di Beberapa Lokasi di Jakarta dan Sekitarnya. Jurnal Teknologi Lingkungan, 1(3), 227–232.

Vidyautami, D. ., Huboyo, H. ., & Hadiwidodo, M. (2015). Pengaruh Penggunaan Ventilasi (AC Dan Non AC) dalam Ruangan terhadap Keberadaan Mikroorganisme Udara (Studi Kasus : Ruang Kuliah Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro), 4(1).

World Health Organization (WHO).2018. Ambient (outdoor) Air Quality and Health. Retrieved from http://www.who.int/newsroom/factsheets/detail/ambient-(outdoor)-air-quality-and-health.