Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

  • Nisrawati Prodi S1 Ilmu Gizi STIKes Karya Kesehatan
  • Siti Hadrayanti Ananda H Prodi S1 Ilmu Gizi STIKes Karya Kesehatan
  • Jenny Qlifianti Demmalewa Prodi S1 Ilmu Gizi STIKes Karya Kesehatan
  • Abdurrakhman BKKBN Provinsi Sultra
  • Ellyani Abadi Prodi S1 Ilmu Gizi STIKes Karya Kesehatan
Keywords: Stunting, Toddlers, Exclusive Breastfeeding, Dietary Parenting, Education, Occupation, Family Income and Number of Family Members.

Abstract

The prevalence of stunting in Sorue Jaya Village is higher than other villages and has increased, namely in 2019 there were 4.4% Stunting Toddlers and in 2020 it was 28.6%. This study aims to determine the factors that cause stunting in toddlers in the coastal area of ​​Sorue Jaya Village, Soropia District, Konawe Regency. This research is a correlational study with a cross sectional study design. The population is all toddlers in the coastal area of ​​Sorue Jaya Village, Soropia District, Konawe Regency as many as 86 people and a sample of 86 people obtained by total sampling. Stunting data was obtained by measuring height using microtoise and the variables of diet, exclusive breastfeeding, education, occupation, family income and number of family members were obtained by distributing questionnaires. Data were analyzed using chi-square test, fisher's exact and multiple longistic regression. The results showed that there was a relationship between a history of exclusive breastfeeding, feeding patterns, education, work and number of family members with the incidence of stunting in Toddlers in the Coastal Area of ​​Sorue Jaya Village, Soropia District, Konawe Regency with p value <0.05, and there was no relationship family income with the incidence of stunting with a p value of 1,000 > 0.05. The conclusion of this study is that the factors that cause stunting in the coastal area of ​​Sorue Jaya village are a history of exclusive breastfeeding, eating patterns, education, work and number of family members.

References

Apriliana G dan Fikawati S., 2018. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Litbangkes, Vol. 28 No. 4. Hal. 247 – 256
Ariani A.P. 2017. Ilmu Gizi dilengkapi dengan Standar Penilaian Status Gizi dan Daftar Komposisi Bahan Makanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe, 2020. Profil Kesehatan Kabupaten Konawe Tahun 2019. Kabupaten Konawe.
Ibrahim I.A., Emmi B., Sukfitrianty S., Adha A.S. Mujahida. 2019. Analisis Determinan Kejadian Growth Failure (Stunting) Pada Anak Balita Usia 12-36 Bulan Di Wilayah Pegunungan Desa Bontongan Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Jurnal Al-Sihah. Vol. 11, No. 1.
Kemenkes RI. 2016. Buku Saku Pemantauan Status Gizi. Direktorat Gizi Masyarakat. Jakata : Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan.
Kemenkes RI, 2017a. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Buku Saku dalam Penanganan Stunting.Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI, 2017b. Tim Nasional Percepatan Penangulangan Kemiskinan. 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI, 2018a. Pusat Data dan Informasi Kesehatan Kemenkes RI. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.
Kemenkes RI. 2018b. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Khomsan, A., 2013. Pangan Dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT.Raja Grafindo.
Mardalena I., 2017. Dasar-Dasar Ilmu Gizi untuk Keperawatan. Konsep dan Penerapan pada Asuhan Keperawatan. Jakarta: Pustaka Baru Press.
Notoatmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Puskesmas Soropia, 2021. Data Stunting Puskesmas Soropia Tahun 2019, 2020. Kabupaten Konawe.
Putri D.A.V., dan Lake T.S. 2020. Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting di Desa Haekto Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur. Judika (Jurnal Nusantara Medika). Vol. 4 No. 2.
Rahmad AH AL, Miko A. 2016. Kajian Stunting pada Anak Balita Berdasarkan Pola Asuh dan Pendapatan Keluarga di Kota Banda Aceh. J Kesmas Indonesia. Vol.8, No.2, Hal.63-79.
Rustiyani L dan Susilo R., 2020. Analisis Faktor Yang Menyebabkan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kemangkon . Jurnal Human Care. e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1025-1033.
Suhardjo. 2013. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Supariasa, I.D.N., Bachyar B., I. F. 2016. Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
Tsaralatifah R., 2020. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Kelurahan Ampel Kota Surabaya. Amerta Nutr. Vol.4, No.1, hal.171-177.
Wahdah S, Juffrie M, Huriyati E. 2016. Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 6-36 bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet). Vol.3, No.2, hal.119-1308.
Widyaningsih, N. N., Kusnandar, K., & Anantanyu, S. (2018). Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 7(1), 22-29
Zogara A.U., dan Pantaleon M.G., 2020 . Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Vol.9, No.2, hal.85-92.
Published
2022-08-31
How to Cite
Nisrawati, Ananda H, S. H., Demmalewa, J. Q., Abdurrakhman, & Abadi, E. (2022). Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 3(02), 70 - 80. Retrieved from https://www.jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/97